Seringkali kita temui di sekitar lingkungan kita dimana masyarakatnya yang memiliki perbedaan pendapat menyelesaikan perbedaan pendapat tersebut dengan cara yang masih primitive yakni merasa bahwa hanya pendapat dialah yang paling benar dan pendapat orang lain salah dan atau pendapat orang lain harus kalah meskipun dengan cara memaksakan pendapatnya saja, dan mereka akan merasa bangga bila memenangkan pendapatnya bagaikan pahlawan yang datang dari medan perang dengan membawa kemenangan meskipun di belakangnya orang lain tersenyum entah mengejek atau merasa merasa lucu atau boleh juga merasa aneh? Entahlah …karena masyarakat yang berpendapat bahwa pendapat dialah yang paling benar dan pendapat orang lain salah atau pendapat orang lain harus kalah tersebut kalau dilihat dari pendidikannya ternyata justru tidak bisa dikatakan rendah malah diantaranya menyandang gelar sarjana dan malah merasa dirinya sebagai tokoh masyarakat, tetapi sayangnya sekali lagi, gelar sarjana yang melekat pada dirinya dan malah merasa dirinya sebagai sebagai tokoh masyarakat, ternyata tidak menjadikan dia menyelesaikan suatu masalah yang berhubungan dengan orang lain dengan cara logika yang tepat dan bijaksana dan dari hati nurani serta tidak mengintrospeksi diri dari cara yang telah dilakukannya.
Musyawarah untuk mufakat lebih baik hasilnya daripada permasalahan diselesaikan dengan cara kekerasan sehingga dapat menghindari terjadinya konflik dimana dua atau lebih dari dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing pihak disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak. Sehingga pada babak selanjutnya dapat mengancam keharmonisan hubungan di dalam masyarakat itu sendiri.
Musyawarah untuk mufakat lebih baik hasilnya daripada permasalahan diselesaikan dengan cara kekerasan sehingga dapat menghindari terjadinya konflik dimana dua atau lebih dari dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan masing-masing pihak disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing pihak. Sehingga pada babak selanjutnya dapat mengancam keharmonisan hubungan di dalam masyarakat itu sendiri.
Oleh karena itu diperlukan sikap saling pengertian, saling penghargaan, Terciptanya suasana tenang, damai dan tenteram menyebabkan kita dapat melakukan aktivitas masing-masing dengan tenang dan tanpa gangguan
Pada akhirnya, penyelesaian masalah dengan cara musyawarah untuk mufakat lebih baik hasilnya dari pada diselesaikan dengan cara kekerasan . bagaimana???, bolehkah saya berpendapat demikian???
Tidak ada komentar:
Posting Komentar