Sabtu, 09 Oktober 2010

Dilupakan Setelah Disanjung-sanjung

Disanjung-sanjung sebenarnya lebih berbahaya daripada dihina. Saat dihina, orang akan berusaha mengevaluasi dirinya dan memperbaiki dirinya serta cenderung ingat sama Allah, sebaliknya saat mendapat sanjungan maka orang yang disanjung cenderung lupa kepada Allah, hatinya jadi sombong, angkuh bahkan bisa semena-mena berbuat dzolim kepada orang lain.
Perlahan tapi pasti sanjungan, pujian, kehormatan akan semakin memudar seiring usia yang sudah memasuki masa tua dan tidak lagi memegang tampuk pimpinan, orang-orang yang selama ini membungkukkan badan memberi hormat, membukakan pintu saat mau keluar masuk, mengangkatkan kursi untuk tempat duduk, silih berganti menengok dirinya bila sedang sakit, menyapa dengan penuh kehangatan, senantiasa memberikan pujian, dan berbagai bentuk penghormatan lainnya akan beralih dengan memberikan penghormatan itu kepada pimpinananya yang baru dan secara perlahan dimakan waktu orang-orang akan melupakan dirinya.
Kerugian materi tak sebanding dengan kerugian dalam jiwa. Kesepian akan merasuki dalam batinnya. Hampir tak ada lagi yang datang menengok, tak ada lagi yang membungkukan badan memberi hormat, tak ada lagi kawan melambaikan tangan menyapa penuh kehangatan. Tak ada lagi orang-orang yang dapat disuruh-suruh. Semua menghindari dirinya. Karena dirinya sekarang sudah tua dan lemah serta tak punya kekuasaan lagi.
Bagi pimpinan yang baik dan suka memperhatikan kesejahteraan bawahannya, kenangan manis akan senantiasa dikenang orang, penghargaan yang tulus dari bekas bawahannya akan abadi diberikan kepadanya, orang-orang selalu menyebut namanya dan merindukan kepemimpinannya. Namun sebaliknya bagi pimpinan yang kurang baik, tidak baik atau malah sangat tidak baik kepada bawahannya maka seiring lepas jabatannya maka lepas juga kehormatan dalam dirinya. Jangankan datang menengok disaat dirawat di rumah sakit, menyebutkan namanya saja orang enggan.
Meminjam kata pepatah, “gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama” Sungguh amatlah rugi manusia apabila dilupakan orang setelah disanjung-sanjung. Dan sungguh ini merupakan musibah di dalam dunia. Na`uzubillahi min dzalik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar