Seorang ustaz dalam kegiatan siraman rohani di sebuah pengajian. memberikan suatu ibarat yang katanya, :”Pernahkan kita memperhatikan atau memikirkan seumpama sebuah ember diisi dengan tanah lalu tanah tersebut diletakan bermacam biji-bijian, karena biji-bijian itu ditanam dalam satu tempat dan berdesak-desakan, setelah tumbuh adakah biji yang ditanam tumbuh menjadi pohon yang lain seperti biji kacang tumbuh pohon labu? biji nangka tumbuh pohon bayam, biji sawi tumbuh pohon pepaya dan seterusnya?” Jama`ah pengajian menjawabnya, “tidak pernah biji yang ditanam tumbuh pohon yang lain. Biji kacang tumbuh kacang, biji nangka tumbuh nangka, biji pepaya tumbuh pepaya dan seterusnya.”
Ustaz berkata “begitulah gambaran hidup dan rizki kita. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa bahwa kalau memang rezeki untuk kita maka tidaklah akan tertukar dengan orang lain meskipun dalam suasana saling berdesakan seperti halnya biji-bijian tersebut. Tetapi kita harus selalu berusaha untuk mendapatkannya dan semuanya tidak akan datang begitu saja tanpa ada usaha. Janganlah mengharapkan rizki datang tanpa ada usaha melainkan bekerjalah apa yang dapat dikerjakan. Dan apapun yang kita terima itulah yang terbaik bagi kita. Ustazpun mengakhiri dengan dengan sebuah do`a “semoga kita selalu beriman kepada Allah, senantiasa sabar dalam berusaha dan sabar dalam menerima segala yang diberikan Allah kepada kita. Amiin ya robbal `alamiin”.